proBlogiz
Sebuah Dialog Antara Matt Cutts dan Eric Enge Tentang Membuat Situs Berkualitas
Ada banyak konten situs tidak membawa nilai tambah. Sementara mereka yang mempunyai konten non-duplikat (original) tidak membawa hal apa-apapun yang baru (yang dibutuhkan pembaca). Ini bukan berarti bahwa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang salah, tetapi mereka seharusnya tidak mengharapkan jenis konten seperti ini untuk mendapatkan peringkat di halaman pencarian. (Matt Cutts)
Matt Cutts bergabung dengan Google sebagai Software Engineer pada bulan Januari 2000. Dia telah menulis SafeSearch, yang merupakan Google’s family filter Selain pengalamannya di Google, Matt pernah bekerja sebagai top-secret clearance untuk Departemen Pertahanan, . Saat ini dia mengepalai Tim Webspam Google. Di Blognya Anda dapat menemukan info berkaitan issu webmaster.
Tentang Konten: Non Duplikat Belum Cukup
Kalau menyimak kutipan diatas dari Matt Cutts ( kepala team Google webspam ), saya sempat bingung harus bagaimana lagi cara menulis artikel atau konten yang benar-benar disukai oleh Google? Karena tentu tidak semua artikel harus membawa hal-hal baru, dan tidak harus selalu original idenya. Namun setelah direnungkan kembali Sob, memang benar adanya. Untuk menjelaskan hal ini akan lebih "mengena" jika saya gunakan ilustrasi dibawah ini:
Jika seseorang datang ke mesin pencari Google mencari info tentang kucing dengan kata kunci "kucing", maka akan muncul beberapa konten di halaman hasil pencarian. Konten di posisi paling atas pikirnya artikel sangat menjanjikan, dia menemukan isi konten tentang kucing sebagai berikut:
Informasi Tentang Kucing
Kucing adalah binatang piaraan
Kucing suka membersihkan dirinya sendiri
Kucing tidak suka air
Kucing suka bermain-main
Terima kasih, Anda telah membaca artikel tentang info Kucing
Kucing adalah binatang piaraan
Kucing suka membersihkan dirinya sendiri
Kucing tidak suka air
Kucing suka bermain-main
Terima kasih, Anda telah membaca artikel tentang info Kucing
Saat itu orang tersebut tidak mendapatkan apa yang dicari tentang kucing, so dia kembali ke halaman hasil pencarian tadi, dan klik konten yang kedua. Dan ini yang dia temukan:
Kucing adalah binatang yang tidak suka air, dan bisa membersihkan dirinya sendiri.
Sebagai binatang piaraan yang lucu, kucing suka diajak bermai-main.
Konten baru yang ditemukan diatas bukan duplikat dari yang pertama, tetapi informasi yang diberikan adalah sama. Jadi orang tersebut kembali dan klik pada konten ketiga dan mendapatkan lagi halaman non-duplikat dan masih tidak menemukan apa yang dia inginkan. Pada titik ini,dia sudah sangat frustasi, kenapa? karena yang dia cari sebenarnya adalah "makanan apa yang kucing makan"
Setelah memahami ilustrasi diatas, saya baru mengerti bahwa konten, artikel atau postingan belum cukup non-duplikat (original) saja. Kita dituntut untuk membuat lebih dari itu, jika ingin mendapatkan peringkat di halaman hasil pencarian. Yaitu mengerti dan memahami apa yang dibutuhkan pembaca atau dengan kata lain mencari apa yang belum mereka berikan dari konten-konten original, ini yang membuat konten kita berbeda.
Pada kasus konten diatas dimata Google adalah sama, tidak ada perbedaan yang riil, dan akan menampilkan salah satu saja di peringkat halaman pertama dan menggantinya dengan type konten berbeda dari situs yang lain pada pencarian yang akan datang.
Tentu ini adalah gambaran yang sederhana tentang bagaimana cara mengidentifikasi kualitas konten dan situs yang baik sebagaimana saya coba sharing kembali dari sumber aslinya di stonetemple.com. Sebuah dialog menarik terjadi disana antara Matt Cutts dan Eric Enge (si empunya situs).
Menarik saat Eric Enge melontarkan pertanyaan, Apakah Google menyukai merk (brand), dikarenakan ingin memberi penghargaan yang khusus kepada para advertiser (pemasang iklan)?
Dan ditekankan oleh Matt Cutts bahwa seorang advertiser sama sekali bukan jaminan dalam peringkat pencarian Google. Brand kadang adalah indikator melihat sebuah nilai (value), tapi bukan satu-satunya cara.
Ada banyak indikator lain yang penting untuk membuatnya layak berada di peringkat pertama hasil pencarian.
Tentang Link Building
Eric Enge bertanya : Saya menyadari bahwa membangun link (link building) adalah sebuah kalimat menarik yang dapat menyesatkan orang. Seperti "gerobak dahulu sebelum kudanya". Ini pertanyaan mengenai membangun link-link yang sembarangan, dan bagaimana seharusnya membangun link building?
Matt Cutts: Orang-orang bisa berfokus pada hal yang salah seperti berpikir tentang link sebagai tujuan akhir. Sangat penting untuk berpikir tentang memproduksi sesuatu yang baik terlebih dahulu. Jika Anda memiliki produk yang luar biasa, konten yang sangat baik, atau sesuatu yang lain yang membedakan Anda, maka barulah mulai berpikir tentang bagaimana untuk mempromosikannya dan membangun link.
Eric Enge : Jadi, bukannya berpikir itu sebagai link building, berpikir tentang hal itu sebagai marketing?
Matt Cutts: Tentu, itu adalah cara berpikir tentang hal itu, saya pikir hal yang penting adalah bagaimana cara Anda melakukannya.
Eric Enge: Bagaimana dengan Link Bait ?
Matt Cutts: Ini jenisnya konten yang dapat berguna sebagai alat promosi. Akan bekerja lebih baik jika konten memiliki hubungan dengan bisnis Anda. Jika hal ini dilakukan dengan baik, dan Anda menggunakan ini sebagai alat untuk menciptakan visibilitas untuk bisnis Anda, dengan penekanan pada sesuatu yang orang benar-benar menyukai, Anda biasanya akan OK.
Untuk Blogger atau personal blog Link Bait ini juga sangat power untuk menciptakan lebih banyak link ke situs Anda, yang membantu dalam Optimasi Search Engine. Selain itu, link akan datang kepada Anda tanpa perlu berlutut dan memintanya
* Link Bait: adalah bagain konten atau fitur dari situs Anda yang ditempatkan pada web page - apakah itu sebuah artikel, posting blog, gambar, widget atau bagian lain dari dunia maya - yang dirancang untuk tujuan tertentu untuk mengumpulkan link dari sumber yang berbeda sebanyak mungkin.
Contoh Link Bait:
- Widget: widget(seperti sosial button share widget) membuat link dari situs yang menggunakan kembali ke situs yang menciptakannya.
- Konten yang berkualitas seperti tutorial konten, news bisa juga termasuk kategori link bait
- Picture, gadget dan banyak lagi yang bisa disebut link bait.
Dialog mereka juga berkembang dalam beberapa topik seperti mengenai Google Panda dan Google Penguin sebagai "represent entirely new algorithm capabilities for Google" (namun sayangnya Matt Cutts tidak mengomentari secara kongkrit pertanyaan tersebut), tentang konten untuk bisnis, content curation dst.
Saya mencoba meringkasnya diatas demi kepentingan artikel tersebut, dan untuk tujuan sebagai masukan buat saya sendiri dan kawan blogger tentunya.
* Google Panda : update Google algoritma dengan menghukum situs/blog dengan kualitas konten yang buruk atau duplikat konten. (artikel menarik tentang cara menulis konten berkualita: 7 Stages to Write Quality Posts)
* Google Peguin : algoritma update dengan menghukum/penalti bagi situs/blog yang over optimasi (baca juga: Over Optimasi SEO : Adalah Bencana) dan yang melakukan praktik Black Hat SEO (baca juga: Nasehat Google Tentang WhiteHat SEO).
Pada akhir dialog akhirnya Matt Cutts menutupnya dengan koment terkahirnya:
Hal utama adalah orang harus menghindari mencari jalan pintas. Di area pasar yang kompetitif dituntut mengetahui bagaimana untuk membedakan diri, dan itu tidak ada yang berubah. Pikirkan tentang bagaimana membuat konten yang menarik atau pengalaman yang menarik bagi pengguna.
Saya juga berbesar hati oleh komentar pada panel the “Ask the SEOs” di SMX Advanced. Orang-orang mulai melihat bahwa kita mampu melakukan pekerjaan yang cukup baik dalam mendeteksi spam. Salah satu panelis berkomentar bahwa kita "not just talking the talk, but walking the walk now" tidak hanya berbicara saja (Greg Boser). Bahwa kemampuan kita untuk mendeteksi link berkualitas buruk, atau link spam, sangat meningkat.
"Our capabilities in these areas are only going to continue to improve further over time."
Eric Enge: Thanks Matt!
Matt Cutts: You’re most welcome Eric.
Ada yang lupa Sob!! Selain saya mendapatkan informasi menarik pada artikel tersebut, ada hal menarik lainnya yang ingin saya share juga, yaitu beragam komentar yang saya temukan di forum komentarnya. Wah sungguh mengaggetkan dan sekaligus menggelitik (menahan tawa), apa sebab? Hampir seluruh komentar-komentar dari pengunjung disana bernada "menyerang", "menyindir" ada juga boleh dibilang sebagai "pelampiasan rasa tidak senang" mereka mungkin terhadap Head of Google's web-spam team, Matt Cutts atau mungkin juga pada Google itu sendiri.
Sebagian saya lampirkan beberapa petikan contoh komentar mereka dibawah ini:
Dan says:
Was loving this conversation until Matt gave his closing comments. If Google’s ability to “detect poor quality links, or spam links, is greatly improved” then why aren’t they penalizing the crap out of all the terrible websites out there now in the top ten?
Codex M says:
Matt Cutts says he got a thick skin, so he doesn’t care. But I do agree I’m not happier with the search result today than it was before. I use Bing 99% of the time after a series of animalistic update. Why?Bing ranks websites with quality content and nothing more.
Google ranks websites with quality links and all other crappy signals.
Robert says:
write very good content, and next penguin or zebra will penalize you.
Not because of your content (keyword stuffing/etc), but because backlinks.
Tapi ada juga yang setuju dengan ulasan Matt Cutts, salah satunya adalah:
John McLaughlin, StockCoach says:
Very informative and a simplification of what’s needed today to succeed with a site/service offering.
Thanks, Matt
John
Andrew Shephard says:
Great article on spam and how to maintain the quality of a website.
Ok Sob!!, itulah sekedar berbagi informasi mengenai Matt Cutts Tentang Konten, Link Building: Sebuah Dialog. Semoga ini bisa menjadi masukan yang positif bagi kita semua terlepas dari pro dan kontra atas ulasan dari Matt Cutts ini.
7 komentar
Wah... wah ternyata cukup rumit juga ya berbicara tentang seo & web yg berkwalitas. Kalo saya sebenarnya membuat blog berawal dr bagaimana materi Englishku bs di akses anak2 di rumah..
REPLYitu bagus sekali Kang
REPLYgoalnya dan idenya mulia:)
ga maslah materi blog asal relevan
semoga sukses kontesnya:)
Pasti saya akan coba tipsnya
REPLYSemenjak Google giat meng-update algoritmanya memang banyak yg harus ditata ulang. Thanks, artikelnya sangat bermanfaat.
REPLYpokoknya jangan suka cari jalan pintas ya gan?
REPLYHey I my friends I tell you something can you give me answer please. Add alt tags and title in all of your images and make sure to optimize the size to cut the server load. For WordPress you can use Smust.it plugin to automate this task and for other platform you can use standalone software like Gimp or XnConvert. Reducing the image size without compromising its quality is called as lossless optimization and thus reduces the loading time of your website, Since Google has incorporated Site speed in ranking of Search Results.
REPLYsocial links
Silahkan Berkomentar
ConvertKomentar/pertanyaan Sesuai Topik, Please NO SPAM, NO Promotion Links
Convert Kode HTML sebelum disisipkan